Penderitaan Adalah Hadiah Yang Di Dalamnya Tersembunyi Rahmat

Berbagai pengalaman yang membentuk hidup manusia harus dijadikan sebagai dasar untuk memahami keberadaanya di dunia secara lebih hakiki. Baik, buruk, susah, senang, sedih, gembira dan pahit, manis merupakan hal yang tidak bisa terhindarkan dalam sebuah proses dan perjuangan hidup seseorang di dunia ini. Semuanya adalah sebuah proses hidup yang membentuk pribadi seseorang menjadi pribadi yang lebih matang dalam mendewasakan diri.

Penderitaan dalam aneka bentuknya adalah ibarat teman tak terpisahkan bagi keberadaan manusia. Ada penderitaan fisik atau jasmani dalam pengalaman sakit penyakit, bencana alam dan kematian. Ada penderitaan moral jiwa, kadang lebih nyeri dari pada yang fisik, yang disebabkan oleh pengalaman ditolak, dibenci, dipinggirkan, pengkhianatan, penghinaan. Ada penderitaan psikologis, yang sering akibat wajar dari rasa sakit fisik dan rasa sakit moral dan memanifestasikan dirinya dalam bentuk kesedihan, kekecewaan, pesimisme, keputusasaan, depresi. 

NGGAK ada orang yang mau hidup susah. Nggak ada orang yang mau menderita sakit. Nggak ada orang yang mau mengalami kecelakaan. Nggak ada orang yang mau terjerat hutang. Nggak ada orang yang mau bercerai. Tapi mau tidak mau suka tidak suka kita harus mengalami hidup susah, kita harus menderita sakit, kita harus mengalami kecelakaan, kita harus terjerat hutang, kita harus bercerai dengan istri atau suami.

Kalau diihat secara sepintas. Apalagi dengan emosi sesaat. Semua kejadian itu bisa membuat kita stress. Bagaimana tidak, semua peristiwa yang saya jabarkan di atas, adalah hal-hal yang selalu dihindari oleh semua orang. Emang enak hidup susah? Emang enak sakit-sakitan? Emang enak mengalami kecelakaan? Emang enak punya banyak hutang? Emang enak bercerai dengan orang tersayang? Jawabannya pasti nggak.

Tapi kalau kita lihat dengan mata batin. Kita rasakan dengan hati yang penuh keikhlasan. Semua kejadian yang menimpa kita adalah bentuk kasih sayang Allah pada mahlukNya. Memang tidak akan ada asap kalau tidak ada api. Kita harus jujur pada diri sendiri. Semua itu bisa jadi karena ulah dan perbuatan kita. Karena kesalahan-kesalahan kita. Tapi dibalik peristiwa itu yakinlah ada hikmah yang bisa kita ambil untuk dijadikan sebuah pelajaran.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَاۤ اِنْ نَّسِيْنَاۤ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَاۤ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَا قَةَ لَنَا بِهٖ ۚ وَا عْفُ عَنَّا ۗ وَا غْفِرْ لَنَا ۗ وَا رْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰٮنَا فَا نْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 286)

Penderitaan itu membuat kita semakin dekat kepada Allah SWT membuat kita semakin mengerti akan kehidupaan. Apabila seseorang menghadapi penderitaan itu dengan ridha dan ikhlas maka Allah SWT pasti akan memudahkannya.  Setiap ujian yang diberikan merupakan tahapan dalam kehidupan untuk menjadikan seorang hamba menjadi lebih bersyukur.

#berdoa #bekerjakeras #kerjakeras #doapagi #islamicupdate #remindertomyself #muhasabahdiri #motivasikehidupan #motivasipagi #motivasiislami #nasihatdiri #mabifoundation #kalibaru #cilincing #jakartautara #novmi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *