Belajar Sambil Bermain di PAUD TAAM Al Banna

Di usia dini, anak-anak berada pada tahap emas pertumbuhan dan perkembangan. Mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan semangat belajar yang besar. Anak-anak memiliki cara belajar yang unik. Salah satu cara paling alami bagi mereka untuk belajar adalah melalui bermain. Bermain bukan sekadar kegiatan untuk bersenang-senang. Kami meyakini bahwa bermain memiliki peran penting dalam proses belajar anak. Sehingga metode ini terbukti efektif untuk membantu perkembangan anak usia dini secara menyeluruh.

Di PAUD TAAM Al Banna, kami percaya bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Bermain bukan hanya kegiatan untuk bersenang-senang, akan tetapi merupakan cara terbaik bagi anak-anak untuk belajar banyak hal. Melalui permainan, anak-anak belajar mengenal bentuk, warna, angka, huruf, hingga memahami emosi dan cara berinteraksi dengan orang lain. Belajar sambil bermain menjadi metode utama dalam menyampaikan materi kepada anak-anak.

Kegiatan seperti bermain balok, menyusun puzzle, bernyanyi, menari, dan menggambar bukan sekadar hiburan. Semua kegiatan tersebut memiliki tujuan pembelajaran yang jelas, seperti melatih motorik halus dan kasar, mengenalkan konsep dasar, serta menanamkan nilai-nilai positif seperti sabar, jujur, dan mau berbagi. Dengan pendekatan ini, anak-anak merasa senang dan nyaman belajar, tanpa tekanan atau rasa bosan.

Selain itu, kami juga mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam setiap kegiatan. Anak-anak diajak untuk menghafal doa-doa harian, mendengarkan kisah nabi, dan belajar adab dalam kehidupan sehari-hari. Lingkungan sekolah yang hangat dan islami membuat anak-anak merasa aman dan dicintai. Di samping itu, para guru berperan bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pendamping dan teladan yang memberikan contoh sikap baik dalam keseharian.

Setiap anak memiliki cara belajar yang berbeda, dan kami menghargai setiap proses tumbuh kembang mereka. Dengan suasana yang menyenangkan dan penuh kasih sayang, anak-anak dapat belajar banyak hal tanpa merasa sedang “belajar” secara formal. Mereka bermain, tertawa, bergerak aktif, dan tumbuh bersama teman-teman serta guru yang peduli.

#mufakat

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *