Di sepertiga malam yang sunyi, ketika dunia terlelap dalam mimpi, ada waktu istimewa yang Allah bukakan bagi hamba-hamba pilihan-Nya. Saat itu, langit terbuka, dan Allah turun ke langit dunia, menyeru lembut kepada siapa pun yang ingin berdoa, memohon, dan memohon ampunan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Rabb kita turun ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Dia berfirman: ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, akan Aku beri. Siapa yang memohon ampun, akan Aku ampuni.’”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Tahajud bukan sekadar ibadah malam. Ia adalah pertemuan rahasia antara hamba dan Tuhannya, tempat air mata menjadi saksi, dan doa menjadi bahasa yang paling jujur dari hati yang lelah. Di saat itu, tak ada yang perlu kita sembunyikan. Semua keresahan, ketakutan, dan harapan kita titipkan kepada Allah dengan penuh keyakinan.
Ketika tangan terangkat dan hati bergetar menyebut nama-Nya, ada rasa damai yang tak bisa dijelaskan kata. Mungkin jawaban doa tak datang seketika, tapi siapa tahu Allah sedang menyiapkan yang lebih indah dari yang kita pinta. Karena setiap sujud di malam hari adalah tanda cinta, dan setiap air mata dalam tahajud adalah bentuk kekuatan.
Maka, jangan biarkan malam berlalu tanpa berbincang dengan-Nya. Mungkin kita tidak selalu kuat di siang hari, tapi di sepertiga malam terakhir, Allah memberi ruang untuk menenangkan jiwa.
Memanjatkan doa dalam tahajud bukan karena kita sempurna, tapi karena kita tahu, hanya kepada Allah tempat terbaik untuk kembali.

