Kenapa Tak Mau Berlama-lama Dalam Shalat?

Kenapa Tak Mau Berlama-lama Dalam Shalat?

Shalat adalah tiang agama, pembeda antara iman dan kufur. Shalat juga adalah amalan yang akan dihisab pertama kali di hari kiamat. Maka asalnya, shalat itu semestinya dikerjakan dengan tenang. Bahkan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mengancam orang yang shalatnya terlalu cepat sehingga tidak tuma’ninah. 

Rasulullah  Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:

أسوأ الناس سرقة الذي يسرق من صلاته“. قالوا: يا رسول الله! وكيف يسرق من صلاته؟ قال: لا يُتمّ ركوعها وسجودها

“Pencuri yang paling bejat adalah orang yang mencuri dalam shalatnya”. 

Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana mencuri dalam shalat itu?”. 

Beliau menjawab: “Yaitu dengan tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya” 

(HR. Ibnu Hibban no. 1888, dihasankan Al Albani dalam Ashl Sifat Shalat Nabi, 2/644).

Berapa banyak di antara muslimah yang mengerjakan shalat sementara pikirannya pergi ke mana-mana! Ada di antara mereka yang pikirannya hanya sibuk memikirkan anak-anak, suami, makanan, cucian, telepon dan lain sebagainya yang bisa menghalangi kenikmatan shalat, sehingga hatinya tidak khusyuk dan badannya tidak tunduk.

Mereka melakukan banyak gerakan , mengerjakannya dengan cepat sebagaimana burung gagak yang mematuk-matuk. Karena hal tersebut berat bagi hatinya, seolah-olah ada gunung di atas punggungnya.

khusyuk ketika melaksanakan shalat adalah ruh dan intinya ibadah shalat. Namun sayangnya, banyak kaum perempuan muslimah lalai akan hal itu. 

Dikutip dari kitab 

“Mukhalafaat Nisaiyyah”, 100 Mukhalafah Taqa’u fiha al-Katsir Minan Nisa-i bi Adillatiha Asy-Syar’iyyah”, karya : Abdul Lathif bin Hajis al-Ghamidi, dijelaskan seorang perempuan tidak akan mendapatkan pahala shalat selain yang ia pahami dan yang ia kerjakan dengan khusyuk karena Allah Ta’ala. 

Sesungguhnya, manakala ia selesai mengerjakan shalat, maka shalat tidak akan diterima selain yang ia kerjakan dengan menghadirkan pikiran dan hati (konsentrasi).

dalam sholat justru kondisi khusuk ini tidak terjadi, fikiran melantur kemana mana, apa yang dibaca , dibayangkan oleh fikiran dan dirasakan oleh hati tidak sama. Kita sudah terbiasa dengan kondisi ini, sehingga tidak terlalu mempermasalahkan apakah kita sudah khusuk atau belum. 

Penyebab utama kondisi ini adalah karena sebagian besar kita tidak mengerti dan paham bacaan atau ayat yang dibaca didalam sholat. 

Untuk mendapatkan sholat khusuk langkah pertama kita harus mengerti semua bacaan yang dibaca didalam sholat. Kemudian latih agar fikiran dan hati bisa fokus pada bacaan yang dibaca didalam sholat. Kita sudah terbiasa dengan kondisi tidak khusuk dan fikiran melantur kemana mana dalam sholat. Untuk mencapai kondisi khusuk mutlak kita harus melakukan latihan dengan sunguh sungguh.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *