Sukai Pekerjaan Mu

Sukai Apa yang Kamu Kerjakan, Kerjakan Apa yang Kamu Sukai

Sukai Apa yang Kamu Kerjakan, Kerjakan Apa yang Kamu Sukai
Yang ingin kubagikan sekarang adalah hal-hal menarik yang mungkin jadi motivasi dan masukan, saat kamu bingung menentukan pilihan karier. Hal-hal menarik yang berawal dari “sukai apa yang kamu kerjakan dan kerjakan apa yang kamu sukai.”

— Pertama —
Lelah mungkin iya, tapi aku tidak pernah merasa berat melakukannya

Reaksi tubuh pasti akan kecapekan atau lelah saat melakukan banyak aktivitas. Tapi yang lelah hanya tubuh ya, bukan hati. Jadi, dengan tidur atau istirahat, kita akan kembali bersemangat.
Jika kamu mengerjakan apa yang kamu sukai, maka apapun akan dikerjakan dengan suka hati dan terasa ringan melakukannya. Bahkan, kamu sengaja atau tidak sengaja ingin memberikan lebih pada pekerjaan atau sesuatu yang dilakukan.
Kamu bisa lupa waktu hingga lupa hari, karena suka dengan apa yang dikerjakan. Kamu enggak akan membenci hari senin dan merindukan weekend, karena semua hari terasa menyenangkan.
Keajaibannya…
Bekerja terasa seperti bermain dan bersenang-senang. Tidakkah itu menyenangkan? Kamu suka, senang, dan bahagia dengan yang dikerjakan, lalu kamu digaji setiap bulan.

— Kedua —
Kepekaan dan insting di atas rata-rata

Keahlian seseorang, tidak hanya dilihat dari pengalaman dan waktu saja. Keahlian juga bisa dilihat dari sejauh mana kamu mencintai apa yang dikerjakan.
Mereka yang mencintai pekerjaannya memiliki kepekaan dan insting yang kuat, memperhatikan yang dikerjakan hingga hal terkecil, dan tahu cara menemukan solusi saat ada yang tidak ‘pas’.
Karena aku seorang penulis dan editor, aku sangat peka pada pemilihan kata, karena berpengaruh pada makna dan efektivitas ke target pembaca.
Keajaibannya…
Aku bisa merasakan emosi penulis lewat tulisan yang kubaca. Meski tulisan rapi dan bebas typo, aku bisa merasakan apakah penulisnya sedang badmood atau goodmood. Apakah penulis sedang terburu-buru atau berhati-hati. Apakah penulis sedang bingung, dan sebagainya.

— Ketiga —
Kemampuan diri (hardskill & softskill) berkembang secara alami
Sadar atau tidak, saat bekerja dengan rasa suka kita terus belajar banyak hal yang terus melatih diri. Mungkin kamu tidak memahami teorinya, tapi kamu mempraktikkannya setiap waktu dan berkembang secara alami.
Misalnya, enam tahun lalu aku asik dan senang sekali mengeskplore diri menulis berbagai hal. Menulis cepat tapi tepat dan efektif. Menulis dalam tekanan. Menulis berbagai topik dengan beragam gaya. Dan hal-hal lain terkait praktik menulis.
Kesenangan itu membuatku terlatih berburu ide. Bahkan terkadang ide muncul sendiri, ketika dihadapkan pada brief, case, atau persoalan tertentu dalam digital markerting.
Karena ide itu terkadang meluap dan datangnya secepat kilat, aku berlatih menjaga dan mengembangkan ide. Dari sini, aku berlatih bagaimana membuat konsep, maping, hingga langkah strategis dalam membuat konten-konten menarik.
Aku tidak belajar teorinya, tapi terlatih dengan sendirinya. Jadi, saat senggang dan ikut kelas content creator biasanya cuma bisa bilanng, “Oo, namanya itu. Aku pernah melakukannya.” “Oo, iya aku paham sekarang.
Keajaibannya…
Dapat guru terbaik dan termurah yakni pengalaman berharga. Rasa senang, suka, tulus, dan semangat mengantarkan diri menaiki tangga untuk jadi pro atau ekspert.
Meski mungkin jalannya tidak mudah dan perlu perjuangan, percayalah pada kata hatimu. Banyak keistimewaan dan keajaiban yang terjadi saat kita berani memilih sesuatu yang tidak umum di masyarakat.
Setiap hal dalam hidup ini punya risiko. Untuk bisa survive menjalani apa yang dipilih dan diputuskan adalah pastikan pilihan itu sesuatu yang disukai dan menyenangkan dikerjakan.

Penulis Nurul

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *