Ihsan (bahasa Arab: إحسان; “kesempurnaan” atau “terbaik”) adalah seseorang yang menyembah Allah seolah-olah ia melihat-Nya, dan jika ia tidak mampu membayangkan melihat-Nya, maka orang tersebut membayangkan bahwa sesungguhnya Allah melihat perbuatannya.
Kata Ihsan berasal dari hasuna yang berarti baik atau bagus. Kata Ihsan (berbuat baik) merupakan kebalikan dari kata al isaa-ah (berbuat buruk), yakni perbuatan seseorang untuk melakukan perbuatan yang ma‟ruf dan menahan diri dari dosa. perintah yang diwajibkan, maka hukumnya wajib.
Ihsan juga dapat berarti berbakti dan mengabdikan diri kepada Allah SWT dengan dilandasi dengan kesadaran dan keikhlasan.
Berbakti kepada Allah tersebut dapat berupa berbuat sesuatu yang bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun sesama manusia.
Al-Munawi menjelaskan tempat penting ihsan sebagai perwujudan keimanan karena agama Islam berdiri di atas pilar ihsan dan kemurahan hati. Tanpa keduanya, keberislaman seseorang tidak akan bernilai baik. Nilai sempurna dan cacat keimanan seseorang bergantung pada kebaikan budi pekertinya
Nabi Muhammad SAW juga menekankan kepada umat islam dan para sahabatnya untuk berusaha mengamalkan ibadah dengan spirit ihsan ini. Ia bukan sebatas akhlak mulia saja tapi ihsan adalah bagian kesempurnaan keislaman kita yang berkaitan erat dengan akidah.
Manfaat ihsan adalah mendapatkan pahala dari ALLAH Ta’ala dan disayangi oleh teman dan saudara.
Dalil tentang ihsan ada dalam hadist Rasulullah saat didatangi oleh malaikat jibril.
IHSAN adalah puncak ibadah dan akhlak yang senantiasa menjadi target seluruh hamba Allah SWT. Sebab, ihsan menjadikan kita sosok yang mendapatkan kemuliaan dari-Nya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِا لْعَدْلِ وَا لْاِ حْسَا نِ وَاِ يْتَاۤىِٕ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَا لْمُنْكَرِ وَا لْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”
(QS. An-Nahl 16: Ayat 90)
Ihsan atau perilaku yang baik sebagai wujud keimanan oleh Al-Qadhi Iyadh diartikan sebagai interaksi dengan orang lain dengan cara yang baik, gembira, semangat persaudaraan, kasih sayang, kesantunan, menanggung risiko kerugian atas interaksi, tidak sombong, tidak mencemari kehormatan orang lain, menjauhi kebengisan, kemarahan, dan pembalasan terhadap orang lain. Karena keterkaitan erat iman, islam, dan ihsan.
Rasulullah bersabda sebagaimana riwayat Al-Askari dan Al-Khatib dan sahabat Anas RA, “Perilaku yang baik adalah separuh dari isi agama ini.” Bahkan pada riwayat Ad-Dailami dari sahabat Abu Sa’id RA, Rasulullah SAW bersabda, “Agama Islam itu sendiri sepenuhnya akhlak yang baik.”