Tanda Orang Riya
Diantara sifat buruk yang harus dijauhi oleh seorang Muslim adalah riya yaitu memperlihatkan suatu amal dengan tujuan memperoleh pujian dari manusia lainnya. Itu sebabnya orang yang diselimuti sifat riya akan mudah kecewa ketika orang-orang tidak memberikan pujian atau perhatian atas perbuatannya.
Ia tidak ikhlas dalam beramal, atau dalan arti lain tidak menjadikan Allah sebagai tujuan utama dalam beramal. Selain sifat riya, seorang Muslim juga harus menjauhi kebodohan dalam beragama.
Riya adalah salah satu perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT. Riya termasuk ke golongan perbuatan tercela dalam Islam. Perbuatan ini digambarkan sebagai seseorang yang melakukan suatu amalan yang bertujuan pamer. Di mana agar bisa dilihat oleh manusia lainnya.
Riya tergolong sebagai perbuatan yang mampu menyebabkan penyakit hati. Perbuatan ini juga bisa menghapus amal baik seseorang. Untuk itu, Allah SWT membenci orang yang berbuat riya serta mengharamkannya. Bisa dikatakan pula riya sebagai syirik kecil, karenanya perlu untuk dijauhi oleh setiap manusia.
Dalam Kitab Tanbihul Ghafilin, Ulama fiqih dan pakar hadis kelahiran Samarkan Uzbekistan, Imam Abu Laits As-Samarqandi (wafat 373 H) menukil perkataan Sayyidina Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu (RA) yang menyebutkan 4 tanda orang yang riya .
- Malas jika bersendirian.
- Tangkas (semangat) jika di depan orang lain.
- Menambah amalnya jika dipuji.
- Mengurangi amalnya jika dicela.
Hukum perbuatan riya termasuk haram dan digolongkan dalam syirik kecil kepada Allah SWT.
Hal ini tertuang dalam hadis Dari Mahmud bin Labid, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda, “ Sesungguhnya yang paling ditakutkan dari apa yang saya takutkan menimpa kalian adalah asy syirkul ashghar (syirik kecil), maka para shahabat bertanya, apa yang dimaksud dengan asy syirkul ashghar? Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “ Ar Riya’.”
Jadi, orang yang bersikap riya akan senantiasa memperoleh kesusahan, disebabkan karena sikapnya. Menurut Al-Muhasibi, akibat yang ditimbulkan oleh riya yaitu:
- Merasa sombong dengan ilmu dan amal dan bangga diri dengan agama dan dunia. Akan tetapi terkadang rasa bangga yang ditimbulkan oleh riya bercampur dengan rasa tidak senang kalau ada orang lain yang lebih daripadanya, dan merasa bangga jika berada di atas orang lain.
- Berlomba-lomba untuk mendapatkan harta dan urusan-urusan keduniawian lainnya, ilmu, dan amal dengan senantiasa bangga diri.
- Saling hasut dengan orang lain dalam ilmu dan amal, dan dengki pada yang menyainginya.
- Dia merasa tidak senang melihat lawannya mendapat kedudukan dan pujian atas keberhasilannya.
- Menolak kebenaran dari orang lain yang menyuruhnya, dan tidak menerima pendapat orang tersebut walaupun orang tersebut lebih pandai darinya. Hal tersebut dapat mengakibatkan takabur.