Hidup Itu Pahit Dan Manis

Di dunia ini, akan selalu ada dua hal yang saling bertolak belakang yang seakan tak akan pernah terpisahkan dan akan selalu ada. Ada siang ada malam, ada hitam ada putih, ada susah ada senang, dan ada pahit ada manis. Kita semua mengalami saat-saat pahit manis sepanjang hidup kita. Pahit manis kehidupan terkadang memberikan pelajaran berharga buat kita untuk dijadikan renungan dan introspeksi diri. Sebab, perjalanan hidup tak lepas dari beragam persoalan dengan sejuta rasa berbeda. Hidup juga mengajar kan kita bahwa perjalanan hidup ini selalu silih berganti dan berbagai rasa dan situasi. Karena dengan rasa ini, sadar bahwa hidup ini hanya sementara dan harus di perjuangkan bukan mengeluh. Sebab apa yang kita rasakan sekarang belum tentu sama dengan besok. 

Bayangkan saja jika isi hidup kita selalu manis-manis dan indah-indah, apakah itu semua akan menjamin kebahagiaanmu? Apakah itu akan membuat  kamu merasa tercukupi? Apakah kamu bisa sedewasa ini dalam memecahkan masalah-masalah  kehidupan? Tidak, karena segala sesuatu pasti ada unsur Balance (keseimbangan), tanpa  adanya rasa pahit kamu tidak akan terlatih untuk menjadi manusia sekuat dan setegar ini, tanpa adanya rasa pahit dalam kehidupan kamu tidak akan merasakan betapa indahnya dan nikmatnya ketika kerja keras dalam suatu hal, tanpa rasa pahit kamu tidak akan tau bagaimana  proses yang baik dan menjadikan kamu dapat bermanfaat untuk orang lain.

Dalam kehidupan, pahit manis menjadi bumbu yang menyertai perasaan, bukan hanya dalam hal makanan pahit manis juga terkandung dalam kenyataan kehidupan. “Pahit akan manis akhirnya” adalah sebuah ungkapan nasehat yang sering kita dengar. Kata-kata ini memotivasi seseorang dalam menghadapi kenyataan dalam hidup. Pahit dan manis adalah dua hal yang sangat setia menemani perjalanan hidup manusia dalam dunia ini. Bahkan setiap orang pasti pernah merasakan dua rasa tersebut dalam hidupnya. Seseorang mungkin mengatakan bahwa mereka memiliki pengalaman pahit manis jika mereka melakukan sesuatu yang membuat mereka bahagia, tetapi juga membawa beberapa kenangan sedih. Sebagai contoh, mereka mungkin mengalami saat-saat sedih dalam hidup, tetapi kenangan indah yang ditimbulkan oleh peristiwa tersebut juga manis dan menghibur mereka dan mereka bersyukur bahwa mereka memiliki pengalaman ini, meskipun sekarang merasakan kehilangan besar.

Berawal dari kepahitan yang berubah menjadi manis adalah sebuah proses alami, ia tercipta atas kehendakNya, dan seiring berjalannya waktu manis yang kita rasakan akan berubah kembali pahit, jika kita lalai dan terlena dengan rasa manis, manusia terlena dengan harta yang diberi, sedangkan amalan sehari-hari itu diabaikan. Inilah kehidupan manusia didunia, pahit dan manis adalah pengalaman yang harus dilalui. Kenyataan hidup memang terkadang manis, tapi ada waktunya terasa pahit atau menyakitkan. Salah satu hal yang mampu mendamaikan hati dan pikiran tentang menjalani kehidupan yaitu, dengan berani menghadapi kenyataan yang kadang memang pahit untuk dirasakan. Jika ingin hidup didunia selamanya manis maka jangan lupakan siapa yang menciptakan dunia ini, bersabar disaat susah, bersyukur disaat nikmat dan iklas disaat kehilangan.

Perjalanan hidup adalah proses perjuangan tanpa henti, ditaburi mimpi, diisi dengan tekad, dinyatakan dengan berani bertindak. Hidup adalah perpaduan antara pahit dan manis, terserah kita untuk memilih bagaimana menikmati setiap momen. Saat-saat pahit manis adalah pengingat bahwa hidup adalah hadiah yang berharga, dan kita harus menghargai setiap momennya. Pengalaman pahit dan manis adalah kesempatan untuk tumbuh dan menjadi versi yang lebih baik dari diri kita sendiri. Setiap momen pahit memiliki potensi untuk menghasilkan sesuatu yang manis. Setiap langkah memulai akan ada halangan dan rintangan, cobaan akan datang silih berganti. Kesabaran adalah kunci menghadapi kepahitan ini, walaupun pahit harus kita telan jika ingin manis datang diujungnya.

#artikel #kehidupan #ujian #kesabaran #pahitmanis #tawakal #tawadu #novmi #berserahdiri #kalibaru #cilincing #jakartautara #mabifoundation #halangan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *