APA ITU EMOTIONALLY UNAVAILABLE

Emotionally unavailable merupakan sebuah sebutan yang mengacu pada kondisi mental dan emosional seseorang yang tidak terbuka untuk berdiskusi dan berbagi perasaan dengan orang lain. Kesulitan individu untuk mengekspresikan perasaan dan emosinya dikenal dengan istilah emotionally unavailable. Menurut seorang psikolog klinis, Dr. Mellisa Robinson-Brown, emotionally unavailable artinya tidak adanya kapasitas untuk menyalurkan atau menyimpan perasaan untuk orang lain. Individu yang emotionally unavailable memiliki kesulitan untuk mengekspresikan atau menangani emosi, serta tidak bisa dekat dengan orang lain secara emosional. Hal ini membuat mereka biasanya terlihat angkuh atau dingin. Selain itu, orang yang kesulitan mengolah emosi akan cenderung menghindari topik atau situasi tertentu yang perlu melibatkan ekspresi emosional. Memiliki kondisi ini membuat seseorang tidak nyaman akan emosi mereka sendiri, berbagi emosi dengan orang lain, atau menerima dan merespon emosi orang lain.

Emotionally available artinya ketersediaan emosional yang menggambarkan kemampuan untuk mempertahankan ikatan emosional dalam hubungan. Tanpa adanya hubungan emosional yang baik, pasangan akan sulit untuk memiliki hubungan yang sehat dan bertahan lama. Ketersediaan emosional ini melibatkan pemahaman bagaimana diri sendiri menerima sesuatu. Hal ini mencakup kapasitas emosional pasangan dan bagaimana masing-masing pihak menerima emosional satu sama lain. Ketersediaan emosional juga menjadi dasar bagaimana pasangan menjalin hubungan dan membentuk koneksi dalam hidup. Mereka yang tidak terbuka secara emosional biasanya sulit untuk dibaca, bahkan menurut terapis pasangan berlisensi Brooke Sprowl seseorang yang emotionally unavailable cenderung memiliki ketakutan akan kedekatan atau intimasi. Namun hal ini tidak menutupi fakta bahwa mereka tetap mencoba untuk mendekatkan diri mereka dengan orang yang mereka sukai, meskipun akhirnya berakhir tanpa ada kejelasan. 

Kondisi emotionally unavailable mungkin terlihat berbeda pada setiap individu dan tergantung pada situasinya. Meskipun demikian, orang yang emotionally unavailable justru cenderung menganggap hubungan sebagai tantangan dan mungkin lebih suka menjalani hubungan dengan santai dan menjaga jarak. Mereka mungkin sering bersikap acuh tak acuh dan tidak pernah membahas hal-hal yang terlalu dalam mengenai hubungan. Kurangnya seseorang yang emotionally unavailable dalam berinvestasi di dalam sebuah hubungan, seringkali membuat pasangan meragukan perasaan mereka dan menjadi ancaman kandasnya hubungan. Psikolog Jernigan menjelaskan, kondisi ini dapat disebabkan oleh attachment wounds. Misalnya, orang tersebut punya riwayat pernah ditinggalkan, diabaikan, atau diejek. Hal tersebut bisa membuat sisi emosionalnya terluka dan makin berkembang hingga ia dewasa.

Ada sejumlah faktor yang dapat berkontribusi menyebabkan emotionally unavailable. Seperti pola pengasuhan masa kecil yang membuat seseorang merasa tidak diinginkan, kurang kasih sayang dan dukungan. Mungkin membuatnya menyerap hal ini sebagai model dalam menjalin hubungan. Ini dapat membuat seseorang kesulitan mengolah emosi yang ada di dalam diri sendiri maupun yang diterima dari orang lain. Mereka biasanya cenderung menghindar untuk menjalin hubungan dekat dengan orang lain setelah dewasa. Emotionally unavailable  juga dapat terjadi hanya sementara saja. Ini mungkin dipicu oleh gangguan kesehatan mental, seperti depresi atau kecemasan sehingga menjadi sulit bagi mereka untuk mempertahankan hubungan emosional dengan orang yang mereka cintai. Istilah emotionally available bukanlah sebuah diagnosa psikologi karena istilah ini sebenarnya hadir di zaman ini setelah maraknya hookup culture dan aplikasi dating. 

Ciri-ciri dari seseorang yang tidak terbuka secara emosional pada umumnya memiliki kesulitan untuk melakukan pembicaraan yang mendalam perihal hubungannya, tidak suka untuk membuat rencana, tidak bisa membuat janji, sulit untuk membuat pasangannya merasa secure, dan cenderung pasif sehingga pasangannya lebih banyak dalam mengeluarkan effort untuk mempertahankan hubungan yang dimiliki. Mengubah emotionally unavailable menjadi emotionally available dapat terasa menakutkan, namun sangat mungkin untuk dilakukan. Ini dapat melibatkan penerapan kesadaran emosi Anda, mengeksplorasi akar penyebab, melatih kerentanan emosional, dan bila diperlukan, memperlambat hubungan. Emotionally available artinya kemampuan untuk mempertahankan ikatan emosional dalam hubungan. Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dengan orang terdekat, seperti teman, sahabat, keluarga, orang tua dan anak, hingga pasangan. 

Terlepas dari gender, seseorang yang emotionally unavailable juga memiliki kecenderungan untuk lebih tertarik dengan seseorang yang stabil dalam emosionalnya. Hal ini dikarenakan seseorang yang tidak terbuka dalam hal emosionalnya pada dasarnya memiliki kesulitan untuk memproses, merasakan dan mengekspresikan perasaan mereka, sehingga mereka membutuhkan pendamping yang dapat memahami apa yang dialaminya. Emotionally available bisa dimulai dengan membangun hubungan dengan diri sendiri dulu. Karena diri sendiri berperan sebagai landasan untuk hubungan yang benar-benar autentik dengan orang lain. Ketika kamu menyadari bahwa kamu ternyata sedang emotionally unavailable, penting bagi kamu untuk mencoba merefleksikan sisi emosional kamu sebelum mencoba untuk terjun ke dalam sebuah hubungan atau bahkan menjalani pendekatan dengan seseorang yang berada di level emosional yang berbeda.

#hubungan #emosional #individu #interaksi #artikel #oranglain #novmi #pagi #mabifoundation #kalibaru #cilincing #jakartautara

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *