Balajar sabar dari hal yang membuat mu marah
Marah adalah emosi yang normal dan biasanya muncul saat seseorang menemukan ketidakadilan, merasa sedih dan kecewa, atau saat sesuatu tidak berjalan sesuai dengan ekspektasi.
Walaupun setiap manusia berhak untuk merasa kecewa dan marah, tapi tidak semua kemarahan harus dilampiaskan di tempat umum karena akan melukai perasaan orang lain dan membuat kamu menyesal di kemudian hari.
Jadi daripada kamu dihantui rasa penyesalan, ada baiknya kamu mulai belajar untuk bisa mengendalikan emosi dan berusaha untuk jadi orang yang tidak gampang marah, karena selain bisa merugikan orang lain, marah juga akan berdampak pada kesehatanmu sendiri.
Belajar mengendalikan amarah tentunya bisa memberikan banyak manfaat.
Orang sabar biasanya cenderung bisa menguasai dirinya sendiri dalam berbagai persoalan hidup.
Misalnya saja tetap sabar saat rasa marah menyelimuti hati dan pikirannya. Sebab amarah bisa yang tidak terkontrol, bisa saja justru menjerumuskan seseorang ke dalam tindakan yang buruk.
Tidak sabar ketika marah juga dapat memperburuk keadaan, sebab hatinya dipenuhi rasa dendam dan amarah.
Untuk itulah pentingnya tetap bersikap sabar ketika marah, meskipun terkadang cukup sulit diterapkan.
“Kemarahan diawali dengan kegilaan dan akan berakhir dengan penyesalan.” – Ali bin Abi Thalib
Cobalah untuk selalu bersikap sabar dan berpikir dua kali sebelum meluapkan amarah. Berhenti sejenak dan mengambil napas dalam-dalam dapat menjadi cara ampuh untuk meredakan amarahmu.
Hal tersebut penting dilakukan karena jika amarah tidak dapat kamu redakan, tindakanmu tersebut hanya akan merugikan diri sendiri, bahkan orang-orang di sekitarmu.
Menjadi penyabar bukanlah hal mudah bagi sebagian orang. Menahan emosi, mengendalikan diri, tidak mudah mengeluh dalam situasi sulit, adalah sikap yang harus dimiliki orang penyabar. Semakin kita melatih diri untuk bersabar dalam menghadapi segala situasi, maka kita akan menjadi pribadi yang lebih baik.
Penyebab emosi tidak dapat terkontrol biasanya Terlalu banyak pikiran, stres. Daya tahan tubuh yang menurun. Faktor kelelahan, terlalu banyak aktivitas. Kurang tidur dan sering begadang.
Penulis Novita