Waktu adalah salah satu nikmat yang agung dari Allâh Subhanahu wa Ta’ala kepada manusia.
Sudah sepantasnya manusia memanfaatkannya secara baik, efektif dan semaksimal mungkin untuk amal shalih.
Hidup sangat dibatasi oleh waktu, berkaitan dengan masa hidup manusia, perjalanan waktu merupakan pertambahan umur dan sekaligus pengurangan jatah umur dan pengurangan kesempatan. Umur manusia itu adalah terbatas, jika umur manusia berkurang, maka kesempatan hidup semakin sempit dan pendek, jika kita tidak bisa memanfaatkan waktu dan kesempatan, maka semakin sulit kita untuk kembali membangun dan mengembangkan potensi.
Terkadang kita tidak menyadari betapa berharganya sebuah waktu. Setiap kali kita membuka mata pada hari yang baru, pada pergantian hari ke minggu, pergantian minggu ke bulan, pergantian bulan ke tahun demikian seterusnya, secara sadar atau tidak, manusia terseret ke dalam sebuah rangkaian perjalanan waktu, dimana sebuah perjalanan ini tidak bisa dihentikan. Setiap detik waktu adalah perjalanan suatu masa yang permanen dan tidak akan pernah terulang lagi.
Pada hakikatnya, waktu bagi manusia adalah umurnya sendiri. Saat waktu berlalu, maka usianya pun semakin berkurang.
Allâh Ta’ala telah bersumpah dengan menyebut masa dalam firman-Nya:
وَالْعَصْرِ ﴿١﴾ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿٢﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran. [al-‘Ashr/103:1-3].
Jika direnungkan lagi, surah Al Ashr menjelaskan tentang sumpah yang dilakukan oleh Allah SWT atas nama waktu.
Surah Al Ashr mengajarkan pada setiap muslim untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat.
kehidupan di dunia ini memiliki waktu atau masa yang singkat. Karena itu manusia harus memanfaatkan waktunya sebaik mungkin untuk berbuat baik dan menasihati sesama dalam kebaikan.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan pentingnya memanfaatkan waktu, sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, dia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. [HR Bukhari, no. 5933].
diharapkan umat Islam dapat memanfaatkan waktu yang telah Allah SWT berikan sebaik mungkin.
Banyak manusia yang merugi karena nikmat sehat dan waktu luang. Ada orang yang sehat, namun seperti tidak punya waktu untuk persiapan akhirat karena terlalu sibuk dengan kehidupan dunia.
Muslim yang baik adalah yang tidak menyia-nyiakan waktu agar di masa depan kita bukan salah satu orang yang merugi. Semoga bermanfaat.
Penulis Novita