Optimis merupakan sikap berpikir positif yang ditunjukkan seseorang pada saat tengah menghadapi berbagai macam aspek dalam kehidupan. Optimis adalah sikap mental yang sangat berharga dalam menghadapi tantangan dan meraih keberhasilan dalam hidup. Kekuatan dari rasa optimis juga bisa membuat kita percaya diri melakukan hal-hal yang sebelumnya gak pernah kita kira. Bahkan, kita bisa dibuat takjub oleh diri sendiri berkat keberhasilan yang diraih. Pengalaman gagal menciptakan perasaan yang tidak nyaman. Beberapa perasaan yang seringkali muncul adalah rasa kecewa, tidak mampu, marah, menyesal, tetapi juga rasa malu. Guy Winch menyebutkan bahwa takut gagal sebetulnya dilatarbelakangi dari rasa malu. Rasa malu membuat kita merasa buruk akan diri kita (self-esteem), juga merasa buruk (guilt) atas upaya atau apa yang kita kerjakan (effort). Hal inilah yang membuat kita secara alami merasa takut untuk gagal, sehingga secara tidak sadar kita berupaya untuk memitigasi potensi-potensi kegagalan.
Ketika seseorang yang optimis dan dia beriman kepada Allah menemui kegagalan, maka yang terpikirkan oleh orang tersebut adalah sikap pantang menyerah, ikhlas, sabar, menjauhkan diri dari putus asa, bangkit, dan terus mencoba untuk mengejar cita-cita. Dia akan semangat terus dalam melanjutkan kehidupan, berjalan mantap tanpa bimbang, karena sikap berputus asa, merasa lemah, ragu dan bimbang justru akan membuka peluang setan untuk membuatnya berperilaku tidak benar. Sikap optimis adalah sikap penuh keyakinan dalam menjalani kehidupan, bersemangat dan pantang menyerah dalam menghadapi tantangan dan cobaan yang ada. Sikap optimis merupakan sikap terpuji yang harus dimiliki oleh orang-orang yang beriman Allah.
Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَلَا تَهِنُوْا وَ لَا تَحْزَنُوْا وَاَ نْتُمُ الْاَ عْلَوْنَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
“Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang yang beriman.” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 139).
Di dalam ayat tersebut jelas bahwa sebagai orang beriman, Allah melarang kita untuk bersikap pesimis dan putus asa apabila menghadapi masalah dan kegagalan. Hal ini karena orang beriman telah Allah tinggikan derajatnya di antara makhluk-makhluk lainnya. Sehingga seharusnya sikap orang beriman adalah selalu optimis dalam segala kondisi, ikhlas dan bersabar dalam menjalani tantangan kehidupan, dan terus bangkit untuk mengejar cita-cita. Tidak semua orang mengetahui cara tepat untuk mengembangkan sikap optimisme. Kebanyakan sudah menyerah di awal dan berserah diri dengan segala keadaan. Padahal, punya pikiran optimis punya segudang manfaat yang menjanjikan.
Berikut beberapa cara menjadi lebih optimis setelah gagal, yaitu dengan refleksi diri, setelah mengalami kegagalan kita perlu mengindentifikasi dan merefleksi diri, apa yang menjadi penyebab kegagalan kita. Dengan refleksi dengan hal tersebut kita bisa lebih awere dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi, dan kita juga bisa mengimprove hal-hal yang butuh kita evaluasi. Kalau kita sudah berhasil mengidentifikasi masalah-masalahnya maka akan lebih mudah bagi kita untuk memperbaiki kesalahan kita, biasanya banyak dari kita yang sulit untuk refleksi karena tidak sekenal itu dengan diri kita sendiri, kita juga butuh untuk cerita sama orang lain. Anggap kegagalan sebagai hal sementara, orang yang pesimis biasanya melihat kegagalan sebagai hal yang permanen, sementara orang yang optimis melihat kegagalan sebagai suatu hal yang sementara yang hanya sebentar yang kemudian bisa diimprove lagi.
Menerapkan sikap optimis dalam kehidupan sehari-hari perlu untuk dilakukan. Dikarenakan, orang yang mempunyai sikap optimis biasanya memiliki kesehatan mental serta fisik yang lebih baik sehingga kualitas hidupnya pun turut menjadi lebih baik. Seseorang dengan sikap ini mempunyai pola pikir dan pandangan positif ketika menilai dan melihat suatu masalah. Secara umum, orang-orang dengan sikap optimis akan lebih bersemangat saat menjalani hidup. Selain itu, mereka juga memandang segala hal sebagai kesempatan, bukan suatu masalah atau kendala. Penelitian menyebutkan, seseorang dengan sikap ini cenderung mempunyai kondisi mental yang lebih sehat. Selain itu, mereka juga memiliki usia yang lebih panjang daripada orang-orang yang pesimis. Meski begitu, mereka yang optimis tidak selalu hidup tanpa masalah. Namun, orang-orang ini selalu memilih untuk melihat permasalahan dari sisi positif.
#artikel #sikappositif #berserahdiri #tawakal #bersabar #riset #ulet #pantangmenyerah #berusaha #berjuang #berdoa #semangat #motivasi #semangatdiri #dirisendiri #novmi #belajardarikegagalan #kalibaru #cilincing #jakartautara