Makna Self-love dalam Pandangan Islam

Makna Self-love dalam Pandangan Islam

Dalam pandangan Islam, mencintai diri sendiri adalah suatu kewajiban sebagai wujud rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Sederhananya, mencintai diri sendiri merupakan bentu rasa cinta kepada Allah SWT.

Sebagai manusia, kita harus mengenal dan mencintai diri sendiri, untuk dapat semakin mengenal dan mencintai Sang Pencipta. Seperti yang Imam Ghazali katakan bahwa: “Menyayangi diri sendiri itu sama dengan menyelamatkan dirinya dari azab Allah lewat menjauhi dosa, taubat, melakukan amal saleh dan ikhlas sebelum menyelamatkan orang lain.”

Menurut ulama Quraish Shihab, untuk mengenali diri sendiri harus menyadari bahwa dalam diri manusia terdapat komponen akal, jasmani, dan rohani. Ketika komponen tersebut harus terpenuhi secara seimbang dalam diri manusia dan jangan hanya salah satunya saja.

Mencintai diri sendiri adalah mengenal, memahami, menerima, serta menghargai semua yang ada di dalam diri dan memperlakukannya dengan sebaik mungkin.

Self-love sikap mencintai diri sendiri, juga tidak lupa untuk mencintai orang lain sehingga porsi keduanya berimbang.

Saat self-love diterapkan, kamu akan merasa lebih mudah untuk berpikir positif, termasuk saat marah, kecewa, atau sedih, karena hal tersebut adalah bentuk dari penerimaan diri.

Mencintai diri sendiri juga merupakan bentuk cinta kepada Allah Swt. Logika sederhananya, jika kita tidak mencintai diri sendiri, kita juga tidak mencintai Allah Swt yang telah menciptakan kita.

Dalam sebuah hadis Qudsi yang cukup terkenal di kalangan sufi menyebutkan, “Barang siapa mengenal dirinya, maka dia akan mengenal Tuhannya.” (Yahya bin Muadz Ar-Razi)

Dengan adanya konsep mencintai diri sendiri kita tidak akan mengambil keputusan yang akan merusak apa yang telah Allah berikan pada kita. Hal ini bisa terjadi karena kita akan menghargai dan menjaga kesehatan fisik dan mental diri sendiri.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *