Obesitas atau kegemukan, adalah kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh. Terdapat dampak dan bahaya obesitas yang merugikan bagi kesehatan karena dapat menyebabkan berbagai penyakit hingga menurunkan harapan hidup. Sebagian besar penyebab obesitas yaitu kombinasi antara kelebihan asupan energi makanan dan kurangnya aktivitas fisik. Selain itu, meningkatnya ketergantungan masyarakat pada makanan yang padat energi dan cepat saji yang mengandung karbohidrat, gula, atau lemak juga meningkatkan risiko kegemukan.
Obesitas dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit tertentu yang juga dipicu oleh asupan makanan yang berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, kerentanan genetik, gangguan endokrin, obat-obatan, hingga penyakit psikiatri. Obesitas sendiri disebabkan akibat mengonsumsi lebih banyak kalori terutama pada makanan berlemak dan manis. Sementara seseorang lebih sedikit melakukan aktivitas daripada yang dibakar. Maka kelebihan energi yang disimpan oleh tubuh sebagai lemak. Penting untuk mengambil langkah serius untuk menggatasi obesitas karena dapat menyebabkan sejumlah kondisi serius yang berpotensi mengancam jiwa.
Selain memengaruhi kesehatan seseorang dan obesitas juga menyebabkan masalah sosial, demografis, psikologis, seperti depresi dan percaya diri. Bahaya obesitas terkait dengan risiko kesehatan seperti diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung koroner, batu empedu, stroke. Obesitas juga memainkan peran penting dalam gangguan reproduksi, terutama pada wanita. Hal ini terkait dengan anovulasi, gangguan menstruasi, hingga infertilitas. Tak ada kata terlambat untuk melakukan perubahan. Terapkan gaya hidup sehat untuk menurunkan risiko terkena penyakit.
Seseorang dikatakan terlalu gemuk atau obesitas jika memiliki indeks masa tubuh (IMT) di atas 30. Indeks massa tubuh dapat dihitung dengan cara membagi berat badan (kg) dengan tinggi badan² (m²). Maksudnya adalah berat badan dalam satuan kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam satuan meter kuadrat. Bahaya badan gemuk bisa dihindari dengan cara menjaga berat badan. Jadi, jika Anda memiliki IMT di atas 30, sebaiknya turunkan berat badan hingga mencapai berat yang ideal. Cara untuk mencapainya tidaklah terlalu sulit, Anda hanya perlu menerapkan pola makan sehat bergizi seimbang dan berolahraga secara teratur.
Untuk upaya pencegahan obesitas, WHO merekomendasikan meningkatkan konsumsi sayur, buah dan biji-bijian, atasi asupan kalori dari lemak jenuh dan diganti dengan lemak tidak jenuh serta membatasi asupan gula. Jangan lupa untuk melakukan latihan fisik selama 1 jam setiap hari, 20 menit olahraga (3 kali seminggu), dan jangan duduk lebih dari 2 jam. Pencegahan obesitas harus menjadi agenda penting dalam kesehatan masyarakat, terutama pada usia anak dan remaja. Umumnya obesitas dimulai pada usia muda, dan berakibat munculnya kegemukan pada usia muda. Oleh karena itu, kesadaran akan hidup sehat dengan berat badan ideal adalah kunci utama memerangi obesitas dengan mencegahnya sejak dini. Pastikan untuk selalu memeriksakan diri ke dokter dan melakukan medical checkup rutin untuk mengetahui kondisi tubuh terkini.
Selain tidak baik untuk penampilan, badan yang terlalu gemuk juga berisiko mengundang datangnya berbagai penyakit berbahaya. Jangan sepelekan masalah berat badan. Selain untuk menunjang penampilan, berat badan yang ideal juga baik bagi kesehatan. Karenanya, penting bagi kita untuk menjaga berat badan agar tidak terlalu gemuk. Ada banyak alasan untuk menjaga agar tubuh tidak terlalu gemuk. Oleh karenanya, jangan tunda lagi untuk menjaga berat badan tetap sehat dengan menerapkan pola makan sehat dan berolahraga teratur. Dengan berat badan normal, risiko penyakit akan menjadi menurun dan kualitas hidup kamu dapat tetap maksimal.
#artikel #kesehatan #ideal #beratbadan #obesitas #menjagakesehatan #diet #hidupsehat #polamakan #polahidup #mabifoundation #resikokesehatan #novmi #kalibaru #cilincing #WHO #jakartautara