Sebagai perempuan yang fitrahnya tercipta sebagai mahkluk terindah di dunia ini, kemudian Allah mengkaruniakan hidayah padanya maka inilah hal yang paling indah dalam hidup. Namun sayang, sebagian dari perempuan banyak yang tidak menyadari betapa berharga dirinya. Sehingga banyak dari mereka justru merendahkan dirinya dengan menanggalkan rasa malu.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.” (HR. Ibnu Majah).
Begitu jelas Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam memberikan teladan pada kita, bahwasanya rasa malu adalah identitas akhlaq Islam. Bahkan rasa malu tak terlepas dari iman dan sebaliknya. Terkhusus bagi seorang muslimah, rasa malu adalah mahkota kemuliaan bagi dirinya. Rasa malu yang ada pada dirinya adalah hal yang membuat dirinya terhormat dan dimuliakan.
Namun sayang, di zaman ini rasa malu pada wanita telah pudar, sehingga hakikat penciptaan wanita yang seharusnya menjadi perhiasan dunia dengan keshalihahannya, menjadi tak lagi bermakna. Di zaman ini wanita hanya dijadikan objek kesenangan nafsu. Hal seperti ini karena perilaku wanita itu sendiri yang seringkali berbangga diri dengan mengatasnamakan emansipasi, mereka meninggalkan rasa malu untuk bersaing dengan kaum pria.
Di zaman sekarang rasa malu para wanita telah pudar, banyak sekali kaum wanita yang dengan percaya dirinya berjoget ria memamerkan tubuhnya didepan kamera dilihat oleh banyak orang, memakai baju yang menarik perhatian laki-laki, sampai mengundang perhatian seluruh manusia. Islam tidak pernah melarang kita untuk mengikuti tren selama hal itu sesuai syariat. Akan tetapi jika sudah melampaui batas maka itu merupakan tindakan maksiat kepada Allah SWT.
Seseorang yang kehilangan sifat malunya yang tersisa dalam dirinya hanyalah keburukan. Buruk dalam ucapan, buruk dalam perangai. Tidak bisa kita bayangkan jika dari mulut seorang muslimah meluncur kata-kata kotor lagi kasar. Bertingkah dengan penampilan seronok dan bermuka tebal.
Tentu bagi dia surga jauh. Kata Nabi, “Malu adalah bagian dari iman, dan keimanan itu berada di surga. Ucapan jorok berasal dari akhlak yang buruk dan akhlak yang buruk tempatnya di neraka.” (HR. Tirmidzi dalam Ktab Birr wash Shilah, hadits nomor 1932).
Sesungguhnya kemuliaan seorang wanita terletak pada rasa malunya. Semakin baik para wanita menjaga rasa malunya maka akan semakin baik pula akhlaknya dan semakin tinggi kemuliannya. Karena pada fitrahnya, wanita merupakan makhluk yang pemalu, namun dia tahu kapan waktunya dia harus bersikap tegas. Sudah sepatutnya kita para perempuan menjaga izzah dan iffah, dengan menjaga rasa malu kita serta menundukkan pandangan kita. Bersikaplah seperti yang Allah perintahkan, jangan bertindak sembarangan tanpa memerhatikan aturan Al-Qur’an. Jadilah sebaik-baik perhiasan dunia, dan sebaik-baiknya perempuan adalah yang mempunyai rasa malu.
Rasa malu tidak bisa ditukar dengan uang, tidak bisa ditukar dengan popularitas, dan tidak bisa ditukar dengan pujian. Maka bersyukurlah kita masih memiliki sikap malu, karena malu merupakan anugerah seorang perempuan dari Allah SWT. Semoga kita termasuk muslimah yang menjaga diri dan memiliki rasa malu yang tinggi.
#rasamalu #ahklaq #novmi #artikel #menjagapandagan #seorangmuslimah #tren #wanitamenjagamalu #dirisendiri #menutupaurat #mabifoundation #kalibaru #cilincing #jakartautara