Pentingnya Khitanan

Dalam syariat Islam, khitan diwajibkan bagi setiap laki-laki muslim yang telah mencapai akil baligh. Istilah khitan secara bahasa berasal dari kata ‘khatnun’ yang berarti memotong. Khitan diartikan sebagai tindakan mengkhitan atau memotong sebagian dari ujung kemaluan laki-laki sebagai bagian dari ritual peribadatan. Khitan sebenarnya telah disyariatkan jauh sebelum Nabi Muhammad SAW diturunkan ke muka bumi. Sementara itu, perintah berkhitan bagi umat Nabi Muhammad SAW secara khusus disebutkan dalam beberapa nash syar’i, salah satunya hadits berikut.

خَمْسٌ مِنْ الْفِطْرَةِ : الاِسْتِحْدَادُ وَالْخِتَانُ وَقَصُّ الشَّارِبِ وَنَتْفُ الإِبْطِ وَتَقْلِيمُ الأَظْفَارِ

Artinya: Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Lima dari fitrah: memotong bulu kemaluan, khitan, memotong kumis, mencabut bulu ketiak, dan memotong kuku.” (HR Jama’ah).

Khitan atau sunatan (sebutan bagi orang di pulau Jawa) merupakan salah satu syariat yang dianjurkan dalam islam. Khitan juga salah satu identitas menjadi seorang muslim sehingga seorang mualaf (orang yang baru masuk islam) walaupun sudah dewasa namun belum berkhitan dianjurkan untuk berkhitan. Hal ini lebih mendekatkan kepada kebersihan, sehingga tidak tertinggal najis ketika membuang hadas kecil. Hukum khitan bagi anak laki-laki adalah wajib dilakukan. Khitan, atau sunat, adalah proses pelepasan kulit yang ada di ujung penis. Dalam masyarakat kita, khitan biasa dilakukan ketika seseorang masih berusia anak-anak, atau saat duduk di bangku sekolah dasar, sekitar usia 6 sampai 10 tahun. Khitan menjadi salah satu kewajiban bagi orangtua muslim kepada anaknya. Dengan berkhitan maka syariat islam juga turut disyiarkan. Dalam pelaksanaan khitan yang dianjurkan adalah pelaksanaan khitan tersebut sedangkan perayaan dalam khitan tidak mengapa jika tidak bisa melakukannya.

Para ulama berpendapat, Nabi Muhammad SAW lahir dalam keadaan telah dikhitan. Namun sebagian ulama juga berpendapat bahwa Nabi Muhammad SAW dikhitan oleh sang kakek, Abdul Muthalib pada hari ke tujuh kelahirannya. Nabi Muhammad SAW juga mengkhitan dua cucunya yakni Hasan dan Husain saat keduanya berusia 7 hari. Dari sisi medis, ada banyak manfaat berkhitan, di antaranya mencegah terjadinya penyakit seksual menular, mencegah infeksi saluran kemih, mencegah penyakit pada penis, dan membantu menjaga kesehatan penis. Di saat seorang anak membuka kedua matanya, melihat alam sekitarnya, memahami hakikat sesuatu maka ia akan mendapati dirinya telah menjadi keluarga Islam yang baik yang sesuai dengan syariat. Maka telah tegaklah keluarga Islami dalam dirinya sebagaimana yang telah diperintahkan syariat. 

Khitan bisa membedakan antara seorang muslim dengan umat lainnya dan khitan adalah bukti pengakuan akan peribadatan kepada Allah, melaksanakan perintah-Nya, serta tunduk kepada hikmah dan kekuasaan-Nya. Dari segi kesehatan, Khitan bisa membawa kebersihan, keindahan, kebagusan badan, dan menstabilkan syahwat serta cara sehat untuk menjaga tubuh dari serangan berbagai penyakit. Dengan terkelupasnya quluf (kulit yang menutup zakar), maka seseorang akan terhindar dari keringat berminyak dan sisa air kencing yang mengandung lemak dan kotor. Hal ini bisa mengakibatkan gangguan kencing dan pembusukan. Dengan terkelupasnya quluf maka seseorang akan terhindar dari bahaya terganggunya hasyafah saat mengalami ereksi. Khitan ini mendukung akan kesempurnaan seorang laki-laki, kalau tidak berkhitan maka berkurang kesempurnaannya dan ini penting sekali. 

Khitanan adalah salah satu dari lima kewajiban utama dalam Islam, yang dikenal sebagai “Rukun Islam.” Amalan ini merupakan tanda perjanjian antara seorang Muslim dan Tuhan. Di mata banyak Muslim, khitanan bukanlah sekadar tradisi, tetapi juga merupakan bentuk ibadah dan ketaatan pada perintah agama. Oleh karena itu, mengikuti sunnah ini adalah bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap perintah Allah dan perbuatan para Nabi. Khitanan juga berperan dalam mengukuhkan identitas seorang Muslim, terutama bagi kaum pria. Proses ini menjadi simbol pengakuan diri sebagai anggota umat Islam dan pengabdian pada ajaran agama. Khitanan sering menjadi momen perayaan keluarga yang berharga. Keluarga dan sahabat berkumpul untuk memberikan dukungan dan doa kepada anak yang menjalani khitanan. Semangat kebersamaan ini menjadi bagian dari nilai keislaman yang turun-temurun.

#artikel #khitanan #sunatan #umatmuslim #sunah #wajib #kesehatan #agama #novmi #penting #mabifoundation #kalibaru #cilincing #sehat #keluarga #jakartautara

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *